PENGGUNAAN
BAHASA DALAM MEDIA MASA
YANG
ADA DI SEKOLAH
Oleh :
AAM AMINAH,S.Pd
Berbahasa sangat erat kaitannya dengan budaya sebuah
generasi. Generasi negeri ini kian tenggelam dalam pudarnya bahasa Indonesia
yang lebih dalam, mungkin bahasa Indonesia akan semakin sempoyongan dalam
memanggul bebannya sebagai bahasa nasional dan identitas bang- sa. Dalam
kondisi demikian, diperlukan pembinaan dan pemupukan sejak dini kepada generasi
muda agar mereka tidak mengikuti penggunaan bahasa asing. Pengaruh arus
globalisasi dalam identitas bangsa tercermin pada perilaku masyarakat yang mulai
meninggalkan bahasa Indonesia dan terbiasa menggunakan bahasa gaul. Saat ini
jelas dalam masyarakat sudah banyak adanya penggunaan bahasa gaul dan hal ini
diperparah lagi dengan generasi muda Indonesia juga tidak terlepas dari
pemakaian bahasa gaul. Bahkan, generasi muda inilah yang paling banyak
menggunakan dan menciptakan bahasa gaul dalam masyarakat. Fenomena lainnya
adalah bahasa alay yang kerap digunakan dalam media sosial maupun percakapan sehari-hari.
Pergeseran struktur kata yang terjadi pada masa sekarang dan dilakukan oleh
banyak kalangan membentuk munculnya kosakata baru yang meminggirkan keformalan
dalam berbahasa.
Media merupakan sarana komunikasi bagi
masyarakat, yang terletak
di antara dua pihak sebagai
perantara atau penghubung.116 Sedangkan McLuhan bersama Quentin Fiore, menyatakan bahwa
“media setiap zamannya menjadi esensi masyarakat” hal ini menunjukkan
bahwasanya masyarakat dan media selalu berkaitan dan media menjadi
bagian yang penting
dalam kehidupan masyarakat, sadar atau tidak sadar
bahwa media memiliki
pengaruh yang berdampak positif maupun negatif dalam pola dan tingkah laku masyarakat.
Media massa
meliputi media cetak,
media elektronik dan media online.
Media cetak terbagi menjadi beberapa
macam diantaranya seperti
koran, majalah, buku, dan sebagainya, begitupula dengan
media elektronik terbagi menjadi dua macam, diantaranya radio
dan televisi, sedangkan media online meliputi media internet
seperti website, dan lainnya.
Jika
dilihat dari kemampuannya menarik perhatian manusia
(masyarakat), ketiga jenis
media massa tersebut sama-sama memiliki strategi dalam menarik perhatian khalayak. Mengenai menarik
perhatian masyarakat, media sosial yang merupakan bagian dari media
online bisa saja lebih aktif dalam mengalihkan perhatian masyarakat dari
media massa dan hanya tertuju
pada media sosial.
Pada dasarnya media sosial merupakan perkembangan mutakhir dari teknologi-
teknologi web baru berbasis
internet yang memudahkan semua orang untuk
dapat berkomunikasi, berpartisipasi, saling berbagi dan membentuk sebuah
jaringan secara online, sehingga
dapat menyebarluaskan konten
mereka sendiri. Post di
blog, tweeter, youtube dapat diproduksi dan dapat dilihat
secara langsung oleh jutaan orang secara gratis.
Berdasarkan pengertian media sosial di atas dapat diartikan
bahwa semua orang bebas menyampaikan pendapat, saling melempar komentar,
menyebar berbagai informasi. Media sosial tidak memiliki pengawas yang
mengawasi berbagai macam media sosial dalam melakukan interaksi.
Berbeda dengan media sosial, media massa memiliki pengawas
misalnya pengawas media penyiaran yang dikenal dengan sebutan Kemenkominfo yang
bertugas mengatur alokasi frekuensi, dan
Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dengan berbagai undang-undang yang
telah tercantum dalam buku Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program
Siaran (P3SPS) berfungsi mengawasi hal-hal mengenai
penyiaran terutama isi siaran. Kemudian media cetak yang diawasi oleh Dewan Pers (pengawas), dan media online
(website) diawasi oleh Satuan Tugas (Satgas)
berdasarkan undang-undang yang dibentuk oleh Dewan Pers. Bahkan pada website jika
dilihat dari aspek
legalnya harus berbadan hukum atau memiliki izin dari pihak-pihak terkait. Karenakan wesbsite berbasis
media online lebih ditujukan kepada produk jurnalisme
berupa pemberitaan bukan sekedar informasi.
Berdasarkan pemaparan di atas maka
posisi dan peran
media dalam kehidupan manusia menarik untuk dikaji
dalam tulisan ini.
Posisi Media dalam Kehidupan di Sekolah
Posisi media menjadi
penting seiring dengan
hadirnya banyak media
di tengah masyarakat. Kehadiran media tidak dapat dipisahkan
dari kehidupan masyarakat baik di daerah
perkotaan maupun pedesaan terutama di sekolah. Kondisi
dari setiap media
dewasa ini, terutama setelah
hadirnya media sosial
sangat memperluas cakupan
komunikasi manusia. Untuk lebih
jelasnya tentang posisi
media khususnya di sekolah, berikut
penjelasannya.
Pertama, Media Cetak.
Koran, sekian tahun
lalu keberadaan koran
dianggap segera berakhir. Jika dapat
bertahan setelah adanya
televisi, koran dinilai
tidak akan banyak berpengaruh lagi. Pandangan ini memiliki alasan,
karena banyak koran
di kota-kota besar terpaksa gulung tikar. Namun sejak 1970-an, koran
terbukti mampu bertahan, meskipun prosesnya memang tidak
mudah. Sekalipun sebagian koran terbesar gagal bertahan, koran-koran yang mampu
menyajikan pelayanan baru, khususnya di daerah pinggir
kota berhasil menyelamatkan diri. Majalah, sama halnya dengan koran, majalah
juga harus berusaha
keras menyesuaikan diri dengan
kondisi-kondisi baru. Majalah
yang mampu bertahan
umumnya adalah yang bersifat
khusus, misalnya majalah khusus wisata, olahraga, hobi perahu layar, penggemar acara
televisi atau berita-berita ilmiah.
Kedua,
Media Siaran. Radio
semakin terdesak oleh televisi, namun
masih memiliki banyak penggemar.
Kecenderungannya adalah jangkauan siaran radio semakin sempit sehingga yang
paling mampu bertahan adalah radio-radio yang hanya melayani suatu wilayah kecil saja. Tantangannya tidak kalah dari yang dihadapi oleh koran dan majalah, namun
radio terbantu oleh penemuan transistor yang
membuatnya jauh lebih ringkas.
Selain radio, media siaran juga terdiri
dari televisi. Televisi merupakan media baru
setelah hadirnya radio.
Masyarakat lebih menikmati
acara yang disiarkan oleh televisi dibandingkan media lainnya sebab dengan televisi,
masyarakat dapat melihat dan mendengar perstiwa yang disampaikan. Berdasarkan dua jenis
media massa tersebut setiap media memiliki sejarah dan karakteristik
yang berbeda sehingga baik media cetak ataupun siaran sangat dibutuhkan sebagai
sarana komunikasi massa. Perkembangan media massa tentu saja mengalami pasang
surut, namun para pengelola media
tidak tinggal diam
ketika media yang
dikelola mengalami penurunan peminat,
karena semakin berkembanganya suatu teknologi dan kemampuan manusia dalam menciptakan inovasi
untuk berkomunikasi, kini selain media cetak dan media siaran,
produk media massa
pun berkembang pada media online.
Menurut Ashadi Siregar sebagaimana dikutip oleh Agung
Kurniawan, media online dapat diartikan sebagai sebutan umum untuk sebuah
bentuk media yang berbasis telekomunikasi dan multimedia (komputer dan internet). Di dalamnya terdapat portal berita,
website (situs web),
radio online, televisi
online, pers online, dan lain sebagainya, dengan
karakteristik masing-masing sesuai
dengan fasilitas yang memungkinkan pengguna atau konsumen
memanfaatkannya.
Keberadaan media online dapat memudahkan masyarakat terutama
anak sekolah menikmati suatu informasi ataupun
berita serta hiburan
melalui internet. Internet
merupakan jenis media massa baru dan populer di
Indonesia pada tahun 1996. Saat ini di Indonesia media cetak seperti
koran telah memiliki
alamat website resmi sehingga
memudahkan para pembaca
untuk menikmati berita
yang tertulis di koran tanpa harus membeli
koran. Alamat website bukan hanya dimiliki
atau dibuat oleh suatu
lembaga yang bergerak di dalam penyiaran informasi melainkan dibuat
juga oleh orang perorang atau
suatu lembaga lain yang membutuhkan website sebagai penyalur informasi mengenai lembaganya kepada publik, misalnya website
suatu universitas, kantor kementerian agama dan lain sebagainya.
Kemudian media siaran, radio dan televisi. Berbagai radio dan televisi swasta
kini telah menjajahkan diri di dunia online
guna menyampaikan pesan
kepada khalayak khususnya
anak sekolah yang kemungkinan tidak sempat menikmati isi siaran melalui
radio dan televisi
secara langsung.
Sejak awal khalayak
media adalah masyarakat luas secara keseluruhan, bukan hanya kalangan tertentu.
Pengelola media di Indonesia hingga kini masih
terus mengembangkan kemampuannya dalam upaya menghadapi dunia baru dan
menyediakan program-program unggulan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, serta dapat bersaing
satu sama lain.
Di samping media
massa, media sosial
yang merupakan salah
satu jenis media online juga turut hadir
dalam kehidupan masyarakat. Media sosial lebih
dominan sebagai sarana interaksi
dan penyalur informasi. Dewasa ini, media sosial yang sering digunakan oleh masyarakat
sebagai berikut; (1) WhatsApp (WA) sebagai sarana interaksi
dengan anggota yang nomor WAnya
telah diketahui terlebih
dahulu dan dapat melihat story (tulisan, foto, video) apabila nomor
kedua orang yang melakukan interaksi telah disimpan pada kontak HP.
(2) Facebook (FB) merupakan media komunikasi yang cakupannya lebih luas
dari WA, dan anggotanya dapat dicari sesuai dengan nama FB. Melalui FB seseorang dapat menulis sesuatu
yang panjang atau pendek yang disebut status,
upload foto dan video. (3) Instagram (IG), media ini mirip dengan
FB yang memiliki cakupan luas dan anggotanya dapat
dicari sesuai dengan nama IGnya. Pengguna
IG lebih sering
mengupload foto atau
video beserta caption dibanding dengan hanya mengupload tulisan
dikarenakan kapasitasnya yang terbatas. Berbeda dengan WA, melalui FB dan IG
pengguna dapat mengintip beranda
atau status seseorang tanpa harus menambah
ataupun mengonfirmasi pertemanan terlebih
dahulu namun berbeda
halnya apabila ada beberapa pengguna IG sengaja
mengunci berandanya sehingga
orang yang tidak mengikutinya tidak
dapat melihat. Selain
media sosial tersebut, masih banyak media lainnya, tetapi
yang lebih sering
digunakan adalah tiga media tersebut.
Kebutuhan setiap masyarakat terutama anak sekolah pada berbagai media
berbeda-beda sehingga media memiliki posisi yang berbeda pula di kalangan
masyarakat. Media cetak menjadi media yang penting
dikalangan orang dewasa
khususnya bapak-bapak. Media cetak
yang masih bertahan
hingga saat ini adalah koran
sedangkan majalah sudah tidak lagi terlihat. Begitu pentingnya koran
bahkan beberapa dari kalangan tersebut sengaja berlangganan koran untuk
mendapatkan informasi dan berita
hangat. Halaman yang sering diincar
oleh pembaca koran adalah halaman
yang membahas politik, ekonomi, olahraga dan kolom lowongan pekerjaan.
Bagi masyarakat yang menyukai berbagai hal berkaitan dengan politik akan memfokuskan diri untuk
membaca koran dengan
subjudul politik. Begitupun dengan subjudul lainnya. Sama halnya dengan informasi
lowongan pekerjaan, iklan lowongan pekerjaan ini sangat dibutuhkan oleh
masyarakat yang belum mendapatkan pekerjaan tetap.
Media siaran, pada media ini khalayaknya mulai dari anak-anak hingga dewasa. Radio
biasanya dinikmati oleh
masyarakat ketika sedang
dalam perjalanan. Misalnya di dalam mobil,
agar tidak bosan
para pengemudi seringkali menyalakan radio untuk mendengar musik, informasi dan berita
sehingga tidak hanya mendapatkan hiburan
melainkan juga informasi
dan berita. Kemudian
Televisi yang memiliki
banyak saluran siaran sehingga dapat dipilih oleh khalayak sesuai kebutuhan masing-masing. Setiap
saluran memiliki posisi
yang berbeda pada setiap
khalayak. Saluran siaran
yang dominan menayangkan berita akan mendapatkan posisi penting bagi orang dewasa (ibu-ibu
dan khususnya bapak-bapak), dengan menonton berita seseorang lebih mengetahui tentang
informasi serta kondisi
dunia khususnya Indonesia baik
dari segi politik,
ekonomi, kriminal, bencana
alam dan lain sebagainya. Saluran pendidikan, khalayak yang
menyukai saluran ini biasanya merupakan
dari kalangan ibu-ibu. Pada acara fokus
islami yang disiarkan oleh TVRI NTB misalnya, khalayak yang menonton
acara tersebut dominan
adalah ibu-ibu. Kemudian
saluran yang dominan menayangkan acara hiburan akan disukai oleh ibu-ibu, para remaja serta anak-anak.
Media online, pada
media online ini biasanya digemari oleh seluruh kalangan baik dewasa, remaja maupun
anak-anak. Beberapa contoh penggunaan media online ini misalnya ketika berada di luar rumah dan tidak
bisa menonton televisi,
di situlah peran televisi
online sebagai media
online berfungsi sehingga kedudukan atau posisinya
menjadi penting bagi masyarakat. Selain itu misalnya bagi remaja, sebelum memasuki dunia perkuliahan, calon
mahasiswa akan mencari
informasi mengenai universitas yang diminatinya melalui
website.
Media sosial berada di posisi tertinggi dalam kehidupan
masyarakat karena sering digunakan ketika
berkomunikasi dan digunakan oleh seluruh kalangan. Selain digunakan untuk berkomunikasi biasa juga dapat digunakan untuk
berjualan. Misalnya seseorang yang berjualan pakaian, dapat
mempromosikan barangnya melalui WA, FB, IG atau
jenis lainnya. Melalui
media sosial juga
seseorang dapat berdialog mengenai lowongan
pekerjaan. Berbagai media dengan bantuan
internet digemari karena alatnya yang Canggih, jika dulu internet
hanya dapat diakses
melalui komputer, kini internet telah dapat diakses melalui
handphone sehingga lebih mudah dibawa kemana-mana.
Download Jurnal
0 komentar:
Post a Comment